Simpur Air, Simpor Bini, Dillenia suffruticosa |
Ketika beberapa tahun yang lalu berkunjung ke pulau Belitung (yang merupakan pengalaman pertamaku menginjakkan kaki di pulau Belitung), pulau nomor dua terbesar di Provinsi Bangka Belitung, aku menjumpai beberapa hal yang unik dan menarik di pulau yang kaya akan bahan tambang berupa timah ini. Salah satunya adalah ketika aku berkunjung ke suatu pasar, aku mendapati tempe dan lontong yang dijual di pasar setempat tidak menggunakan pembungkus seperti daun pisang atau plastik, akan tetapi dibungkus dengan daun yang mirip dengan daun jati (sebelum aku tahu kalau itu adalah daun simpur).
Nah, setelah aku tanya dengan Mbak Mila, akhirnya aku tahu kalau tempe dan lontong di Belitung lazim dibungkus dengan daun simpur. Alasannya sih sederhana, karena tanaman Simpur sangat mudah dijumpai di Belitung, bahkan banyak yang tumbuh liar secara bebas di sepanjang jalan dan tanah kosong.
Sebagai informasi dan sepengetahuanku, tanaman Simpur yang hidup di pulau Belitung ada dua jenis, yaitu Simpur Air atau yang oleh penduduk setempat disebut dengan Simpor Bini yang memiliki nama latin Dillenia suffruticosa. Dan yang satu lagi adalah Simpor Laki yang bernama latin Dillenia excelsa.
Akan tetapi yang populasinya paling banyak adalah Simpur Air atau Simpor Bini, yang terkenal dengan daunnya yang lebar dan sering dijadikan sebagai alat pembungkus makanan. Sementara Simpor Laki memiliki daun yang berukuran lebih kecil dan yang sering dimanfaatkan adalah bagian batang kayunya.
Oh iya, bunga tanaman Simpur ini di negara Brunei Darussalam dijadikan sebagai Bunga Nasional dari negara tersebut, dan gambar bunga dan daun Simpur (dari jenis Simpur Gajah atau Riverside Simpur) tercetak pada uang kertas pecahan 1 Ringgit atau Dollar Brunei.
Di Lampung aku berhasil merawat tanaman Simpur Air atau Simpor Bini dari biji, yang aku dapatkan langsung dari tanaman aslinya (induknya) yang berada di Belitung. Tanaman tersebut tumbuh subur di halaman rumahku dan sekarang (sampai tulisan ini diterbitkan) sudah berusia sekitar 18 bulan, sudah sempat berbunga dan berbuah. Hmm, oke deh, berikut aku akan berbagi sedikit cerita tentang siklus hidup tanaman Simpur Air atau Simpor Bini, mulai dari biji sampai ke kembali menghasilkan biji, hehehehe.
siklus hidup Simpur Air |
- Biji. Secara alami tanaman Simpur Air berkembang biak dengan buah yang mengandung biji. Jika di alam liar, buah akan rontok dan jatuh di sekitar pohon setelah mekar (sebagai informasi, buah simpur air mekar terbuka seperti bunganya). Nah, dari buah yang mengandung biji inilah akan tumbuh menjadi pohon baru.
biji
- Pohon kecil. Pohon Simpur Air sangat mudah dikenali karena ketika masih muda atau masih berbentuk pohon kecil pun sudah memiliki daun khas yang lebar.
pohon kecil
- Pohon dewasa. Tanaman ini ketika dewasa akan sangat rimbun dan memiliki daun yang lebar, sangat cocok untuk dijadikan sebagai tanaman peneduh. Daun muda berwarna kecokelatan dengan tekstur yang lembut dan agak kesat, sementara daun dewasa berwarna hijau dengan tekstur yang agak keras. Daun dewasa inilah yang kerap dijadikan sebagai pembungkus lontong, pembungkus tempe, pembungkus nasi atau pembungkus makanan lainnya di daerah Belitung.
pohon dewasa daun muda daun
- Bakal bunga. Pohon Simpur Air dewasa akan berbunga yang ditandai dengan munculnya bakal bunga yang berbentuk bulatan seukuran kelereng dan berwarna hijau kekuningan.
bakal bunga
- Bunga. Nah, inilah bagian dan fase terindah dari siklus hidup tanaman Simpur Air, yaitu ketika berbunga. Bunga Simpur Air berwarna kuning cerah dengan ukuran sekitar telapak tangan orang dewasa. Biasanya bunga terbentuk dari lima helai mahkota bunga yang berwarna kuning cerah. Bunga akan mekar ketika memasuki pagi hari dan akan merontokkan mahkotanya yang berwarna kuning cerah pada siang hari menjelang sore.
bunga lengkap mahkota bunga telah rontok
- Bakal buah. Bentuk dan penampakan bakal buah hampir serupa dengan bakal bunga, hanya saja berwarna agak kemerahan.
bakal buah
- Buah. Buah Simpur Air mekar terbuka seperti bunganya, hanya saja didominasi warna merah. Biasanya setiap buah terdiri dari tujuh helai kelopak yang masing-masing mengandung biji-biji yang masih terbungkus dengan lapisan berwarna merah. Buah mekar ketika menjelang pagi hari dan akan jatuh rontok ketika siang hari menjelang sore.
buah
Yup, begitulah siklus hidup tanaman Simpur Air yang tumbuh di sekitar pekarangan rumahku, dan telah aku amati sekitar 18 bulan belakangan ini. Tanaman ini sangat mudah untuk dirawat dan tidak perlu perawatan khusus, hanya perlu disiram seperlunya dan dipotong bagian atas atau pucuknya apabila dirasa sudah terlalu tinggi. Selama ini yang aku manfaatkan dari tanaman ini adalah daunnya yang aku gunakan sebagai pembungkus lontong. ^,^
Artikel terkait:
Terimakasih informasi yg bermanfaat sekali
BalasHapus